KOMISI VII PERTANYAKAN PENCAPAIAN TARGET BLOK CEPU
Komisi VII mempertanyakan pencapaian target ExxonMobil Indonesia dalam memproduksi minyak mentah dan gas di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu. Pencapaian itu dinilai masih sangat jauh dari target. Pertanyaan ini disampaikan saat Komisi VII dipimpin Wakil Ketua Komisi Achmad Farial (Fraksi PPP) dengan Exxon Indonesia, LNG Tangguh, Medco Energi di Gedung Nusantara DPR, Jakarta, Rabu (27/01/).
“Exxon mobil harusnya mampu memproduksi lebih besar lagi. terlebih promosi Exxon mobil untuk mengambil alih Blok Cepu, tahun 2010 produksinya sangat menggiurkan. Tapi ternyata hanya 18.000 barel per hari,” tukas Anggota Komisi VII Candra Tirta Wijaya (Fraksi PAN)
Selain itu, Candra juga mempertanyakan pernyataan dari pihak exxon, bahwa Pertamina tidak sanggup membeli hasil produksi tersebut. Bila memang demikian, lanjutnya Komisi VII akan meminta penjelasan dari pertamina
“Apakah betul hasil produksi sekarang itu tidak bisa diambil oleh Pertamina, dan apakah benar tidak ada pembelian dari pihak lain. Ini idak boleh terjadi,” tegasnya
Sementara itu, Anggota Komisi VII Agus Sulistiyono (Fraksi PKB) mengusulkan perlunya dilakukan audit terhadap exxon mobil, mengingat produksi yang dicapai masih jauh dari target.
“Kontrak exxon mobil harus ditinjau kembali karena hasil produksinya tidak sesuai dengan kontrak,” tegas Agus
Sedangkan Anggota Komisi VII Dewi Aryani Hilman (Fraksi PDIP) mengingatkan pihak Exxon mobil agar segera memberikan pembagian hasil kepada Pemerintah Jawa Tengah
“Dari hasil produksi Exxon mobil yang sudah ada, harusnya sudah ada pembagian hasil kepada pihak Pemda dan sudah bisa direalisasikan. Pemda disana betul-betul mengharapkan, karena investasi yang ditanamkan sebagian besar dari dana yang mereka punya,” tegas Dewi
Menanggapi pernyataan tersebut, Vice Presiden External Affairs Exxon Mobil Indonesia, Maman Budiman manyatakan, saat ini produksi minyak mentah kita di sana sebanyak 18.000 bph
Namun lanjutnya, ExxonMobil Indonesia menargetkan produksi minyak mentah di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu meningkat menjadi 20.000 barel per hari (bph) di bulan Oktober 2010. (sw) foto:oli/parle/DS